hey guys gw mw ngebahas tentang kejadian yang tidak lazim buat diri gw sendiri..
aduhh beberapa hari ini kenapa jadi ribet begini ya, efek apa ini ya? entahlah!!!
semenjak habis masa masa bekerja, tingkah laku dan perilaku gw kenapa begini, yang tadinya gampangan kenapa jadi susahan, jenaka banget sumpah...
semenjak gw habis dari masa penjajahan atau bisa dibilang jaman bekerja, hidup gw yang biasanya selalu on time menjadi awur awuran, contohnya saja dari pola tidur, yang biasanya tidur cepet sekarang malah tidur pagi.. malam begadang siang molor bangun sore main bentar sampe malam terus begadang begitu terus sampe seterusnya. membosankan.. sekali bukan..
apa karna efek pas euro2016 masih kental di benakku, sampe sampe masih kebawa.. tapi pas di jawa pas gw pulang kampung tuh tisur nggak pernah sampe pagi banget.. malahan tidur selalu awal, tapi kenapa pas sampai dirumah malah jadi begini.
aku ingin sembuh...
apa ini..
pernah ada niat, gw capek banget pas hari itu, gw tidur cepet jam 10 lah tidur cepet karna capeknya mungkin... pas bangun kenapa masih setengah dua belas, padahal gw kira dah jam lima... dan alhasil sampe pagi nggak bisa tidur lagi dan begadang lagi....
Berapa orang dari kita yang pernah memikirkan sungguh-sungguh arti kehidupan ini? Meskipun kita menjalani hidup kita masing-masing, banyak dari kita yang mempertanyakan apakah arti kehidupan ini. Kita perlu menyisihkan waktu untuk memikirkan hal ini dengan serius. Kecuali kita benar-benar memahami kehidupan kita saat ini dan bagaimana kita menjalaninya, kita tidak bisa merubahnya sesuai dengan keinginan kita. Terdapat pandangan-pandangan kehidupan yang berbeda dimana orang-orang akan melihat kehidupan berdasarkan pendidikan, pemahaman, dan pengalaman pribadi mereka.
Melalui artikel ini, Akuinginsukses.com berusaha menjabarkan 10 hukum kehidupan sebagai dasar pemikiran positif.
1. Harus Mengatur dan Mengarahkan Hidupnya
Hukum fundamental ini mengatakan bahwa manusia harus menguasai kehidupannya. Ia harus mampu membentuk kehidupannya sesuai dengan keahlian dan minatnya. Namun, hal ini mungkin terjadi jika ia memeiliki kehidupan yang teratur. Ia harus memastikan bahwa seluruh kegiatannya memiliki waktu sehingga ia memiliki kehidupan yang seimbang. Kehidupan demikian akan membantu menghindari waktu terbuang sia-sia dan memungkinkan manusia untuk memberikan hasil yang maksimal dan di waktu yang bersamaan menyediakan relaksasi dan suka cita bagi dirinya sendiri. Saat ini, banyak hal yang berubah dengan cepat. Dunia telah menjadi pemukiman global. Perubahan teknologi berlangsung setiap harinya. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi manusia untuk tetap mengikuti perubahan jaman. Hal ini mungkin terjadi jika anda memiliki rasa ingin tahu untuk terus mempelajari hal-hal baru. Anda tidak boleh menunda proses pembelajaran. Jika anda menunda proses tersebut, anda akan mendapatkan diri anda terjebak dalam bidang anda. Dalam dunia yang kompetitif, banyak orang yang akan mendahului anda. Hal ini akan meruntuhkan semangat anda dan membuat anda merasa frustasi.
2. Manusia Harus Mendengarkan Suara Hatinya
Untuk mencapai kehidupan yang terorganisir, manusia harus mematuhi suara hatinya. Bahkan, poin ini adalah hukum terpenting dari hukum-hukum yang sudah ada. Jika manusia tidak mampu mendengarkan suara hatinya, ia tidak akan mampu mengendalikan dan mengarahkan hidupnya. Perlu dicatat juga bahwa kita tidak pernah bisa memutuskan apa yang harus dilakukan orang lain. Namun kita bisa mendengar suara hati kita yang akan memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan. Sekali lagi, orang tua memiliki peran besar untuk mendorong anak-anak mereka; semakin mereka dewasa mereka harus mengarahkan kehidupan mereka. Untuk hal ini, orang tua harus memberikan pengarahan sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana intuisi mereka bisa menuntun kehidupan mereka. Jika seseorang telah mengembangkan kebiasaan bermeditasi, akan terasa lebih mudah untuk mendengarkan suara hati. Meditasi juga akan membawanya menuju kebangkitan spiritual.
3. Energi Harus Disalurkan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang tua yang mencegah anak-anak mereka melakukan hal yang mereka minati. Jika si anak menentang keinginan orang tua nya , orang tua akan menegurnya dan meminta agar hal tersebut tidak mereka lakukan lagi. Hal ini mungkin akan berhasil untuk sementara waktu namun jika sering dilakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Jika si anak berada pada rentang usia 14-20 tahun, ia akan memberontak dan melawan ayahnya secara terbuka. Sebagai contoh, ketika air mendidih, uap dengan dorongan tenaga kuat akan dihasilkan. Nah, jika tidak ada pelepasan dan air terus mendidih, akan terjadi ledakan. Intinya adalah jika seseorang memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, tidak disarankan untuk menekan dorongan tersebut. Menekan “dorongan tersebut” akan berakibat pada kemunduran kehidupan orang yang bersangkutan. Hal itu akan merampas kepribadian unik dari orang tersebut.
4. Manusia Harus Memperoleh Rasa Superioritas (Setidaknya) Dalam 1 Hal
Jadilah ahli dalam beberapa bidang. Manusia harus memilh pekerjaan sesuai dengan keahliannya, meskipun seringkali kebebasan untuk memilih pekerjaan tidaklah mungkin. Intinya adalah pekerjaan apapun yang ia lakukan, ia harus menjadi ahli dalam pekerjaannya, dan dari situlah ia akan mendapatkan rasa hormat dari kelompoknya. Keahlian ini harus terus ia miliki sepanjang hidupnya. Sebagai contoh, mari kita lihat dari bidang akademis. Seorang professor mengajar sebuah mata pelajaran dalam kelas-kelas tingkat lanjut di sebuah universitas. Ia tidak hanya harus memiliki pengetahuan yang cukup terhadap mata pelajaran yang ia ajarkan, ia juga harus mengajar dengan cara yang bisa dipahami murid-muridnya. Jika para murid menganggap ia bisa mengajar dengan baik, mereka akan bersemangat untuk hadir dalam mata kuliahnya dan memberikan rasa hormat baginya. Sang professor akan merasa sangat senang jika ia mengetahui bahwa mata pelajaran yang ia ajarkan dapat diterima dengan baik dan dihargai.
5. Manusia Harus Memiliki Kepuasan atas Kebutuhan Sosialnya
Manusia harus memiliki kehidupan sosial karena ia tidak dapat hidup seorang diri. Kecuali bagi mereka yang menjauhkan diri dari kehidupan materi dan mencari pencerahan jiwa; manusia membutuhkan interaksi sosial. Pada jaman dahulu, dalam sistem keluarga, kebutuhan sosial dapat terpenuhi dengan interaksi antar anggota keluarga. Namun dengan meningkatnya jumlah keluarga inti, manusia nyaris putus hubungan dengan interaksi sosial. Di kota-kota besar di tengah padatnya penduduk, seseorang bisa merasa terisolasi. Ia hidup di tengah-tengah orang asing. Ia harus memenuhi kebutuhan sosialnya dan menemukan cara untuk bercengkrama dengan lingkungan sekitarnya. Ia bisa bergabung dengan klub sosial atau asosiasi dimana ia bisa menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan sesama anggota yang memiliki kesamaan minat. Para orang tua sebaiknya tidak terlalu mengekang kehidupan sosial anak-anak mereka. Jika mereka melarang anak-anak untuk bergaul dengan kawan-kawannya, orang tua seharusnya sadar bahwa hal itu akan menghambat pertumbuhan mereka.
6. Manusia Harus Menghormati Sesamanya
Pada pandangan pertama, poin ini nampaknya berhubungan dengan aspek moral kehidupan. Tidak diragukan lagi, pertanyaan terhadap integritas moral cukup penting namun poin ini memiliki arti yang lebih mendalam. Seringkali, seseorang merasa dipermalukan oleh atasannya dan di hadapan rekan-rekan kerjanya. Jika dia terus dipermalukan di kantor atau di antara teman-temannya; ia akan kehilangan harga diri. Orang yang mengalami ini tidak saja akan merasa tidak berdaya dan terganggu, ia akan cenderung tidak menghargai atasannya dan bahkan menggunakan bahasa yang kasar. Dalam situasi semacam ini, sangat disarankan untuk mengundurkan diri dari tempat kerja maupun lingkungan meskipun dalam situasi tertentu hal ini tidak memungkinkan. Sebagai alternatif, ia seharusnya berterus terang kepada atasannya mengenai perasaan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pekerjaannya. Atasannya seharusnya cukup dewasa untuk memahami bahwa ia harus menghargai bawahannya. Dengan melakukan ini, hubungan antara atasan dan bawahan akan membaik dan akan tercipta keharmonisan diantara mereka berdua.
7. Hukum Karma
Poin ini khusus bagi mereka yang percaya akan adanya hukum karma. Berdasarkan hukum karma, setiap akibat pasti memiliki sebab. Semua terjadi karena ada yang memulainya terlebih dahulu. Beberapa orang hidup hingga usia 100 tahun bahkan lebih sementara yang lain meninggal pada usia muda. Beberapa orang meninggal dengan cara yang menyakitkan dengan terbaring di rumah sakit karena penyakit serius. Sebaliknya, ada orang-orang yang meninggal tanpa merasa sakit. Pertanyaan dasar yang muncul dalam benak seseorang adalah: mengapa terdapat begitu banyak perbedaan dalam kehidupan manusia? Jawabannya sangat sederhana: karena hukum karma. Orang memperoleh hasil dari pemikiran serta tindakan mereka di kehidupan terdahulu. Jika seseorang telah hidup dengan jujur, membantu orang-orang di sekelilingnya; cepat atau lambat ia akan memperoleh imbalannya. Orang-orang yang memiliki kehidupan yang baik dan nyaman kemungkinan telah melakukan banyak perbuatan baik semasa hidupnya dulu; dan sebaliknya. Jiwa bersifat abadi dan selalu ada. Jiwa tidak pernah bisa ditenggelamkan ke dalam air atau dibakar dengan api. Tujuan utama dari jiwa adalah untuk mencapai tahap kesadaran diri dan kesempurnaan. Jiwa harus melalui beberapa tahap kelahiran dan kematian hingga akhirnya jiwa tersebut bisa mencapai tujuan akhirnya. Namun, jiwa bisa mencapai tujuan akhirnya jika jiwa tersebut tidak lagi memiliki hasrat, semua urusan-urusan telah dituntaskan dan tidak ada lagi beban yang ditanggungnya.
8. Harapan dan Iman
Nasib bukanlah soal kesempatan; nasib adalah perihal pilihan. Nasib bukanlah sesuatu yang harus kita tunggu, namun sesuatu yang harus kita capai. Manusia adalah arsitek dari nasibnya sendiri. Nasib atau takdir merupakan hasil dari tindakan dan usaha kita. Jika kita mengetahui kejadian-kejadian yang akan kita alami di tahun mendatang, apa reaksi kita? Kebanyakan dari kita berpikir: kita sudah mengetahui nasib kita, jadi mengapa kita harus bekerja? Apapun yang kita lakukan hasilnya akan tetap sama. Jika anda terus bersikap demikian, anda tidak pernah maju. Tidak akan pernah ada produk baru maupun penemuan baru. Hanya stagnasi lah yang akan terjadi. Nasib membuat orang menjadi pasif dan menumpulkan pertumbuhannya. Kita tidak boleh bergantung pada nasib. Kita harus memahami pentingnya kejujuran dan kerja keras. Seperti kata pepatah: kerja adalah bagian dari doa. Kerja keras yang disertai kecerdasan dan ketulusan akan menghasilkan sukses di berbagai bidang.
9. Seni Memberi
Dimanapun kita tinggal, kita mendapati bahwa ada orang-orang di sekitar kita yang sangat miskin dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sebagian dari mereka bahkan tidak bisa makan 2x sehari. Mereka tinggal di rumah yang lapuk. Mereka tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan. Anak-anak mereka terlihat di lingkungan sekitar kita dan tidak meneruskan pendidikan mereka. Ketika anda telah berada pada titik dimana anda merasa nyaman, pikirkanlah orang-orang tersebut yang berjuang susah payah untuk mencari uang demi bertahan hidup. Dalam hal ini, kita harus menyediakan bantuan bagi mereka dalam bentuk materi maupun bentuk lain. Beasiswa dapat ditawarkan kepada pelajar yang berasal dari keluarga miskin. Bantuan juga bisa diberikan untuk perawatan dan biaya rumah sakit bagi pasien yang miskin. Sebagian dari mereka tidak memiliki tempat berteduh dan terpaksa tidur di tempat terbuka. Singkat kata, kita bisa menemukan berbagai macam cara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Dan kita harus membantu mereka tanpa pamrih. Mereka yang berkecukupan harus menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk kegiatan semacam ini.
10. Pengambilan Keputusan
Ada saat tertentu dalam kehidupan dimana rasanya sulit untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kita tidak memiliki semua informasi yang kita butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. Alasan lain ialah karena kita kurang berhati-hati dalam menghadapi situasi atau masalah tersebut. Faktor lain yang mungkin berujung pada kesalahan dalam pengambilan keputusan adalah kita merasa tidak sabaran sehingga kita membuat keputusan yang tergesa-gesa. Pada saat yang bersamaan, kita harus menganalisa dengan objektif penyebab kegagalan kita. Analisis objektif semacam ini akan membantu kita dalam usaha kita ke depan. Kita harus memastikan bahwa kesalahan yang kita lakukan tidak terulang kembali. Pengalaman masa lalu seharusnya menjadi bekal untuk kesuksesan kita di masa depan. Antusiasme dan minat yang lebih besar menjadikan kesalahan kita sebagai batu loncatan untuk kesuksesan di masa mendatang.
Gunung Slamet ? Gunung Slamet adalah
salah satu gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa. Gunung ini berada di
perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang, Jawa
Tengah. Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 mdpl dan merupakan gunung
tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur.
Gunung Slamet dapat didaki melalui tiga jalur yang paling
populer yakni jalur sebelah barat Jalur Kaliwadas, sebelah selatan Jalur Batu
Raden dan sebelah timur Jalur Bambangan. Dari ketiga jalur tersebut yang paling
terdekat adalah Jalur Bambangan, selain pemandangannya indah juga banyaknya
kera liar yang dapat kita temui sepanjang perjalanan menuju puncak.
Jalur Pendakian via Bambangan
Jalur Bambangan adalah jalur pendakian yang
paling populer dan merupakan jalur yang paling sering didaki. Jalur ini
merupakan jalur terpendek dibandingkan dengan jalur Batu Raden dan Kali Wadas
Untuk akses transportasinya dari Kota
Purwokerto naik bus jurusan Purbalingga dan dilanjutkan dengan bus tujuan Bobot
Sari dan turun di Serayu. Dari sini perjalanan disambung menggunakan angkutan
pedesaan menuju desa Bambangan yang merupakan desa terakhir di kaki Gunung
Slamet.
Desa Bambangan ini berada di ketinggian 1.279
mdpl. Disini para pendaki bisa menyiapkan perlengkapan dan mengurus segala
administrasi pendakian.
Setelah beberapa menit
dari basecame pendaki akan menemui sebuah Gapura selamat datang Bagi pendaki Gunung Slamet. dari sinilah perjalanan dimulai. Tak jauh dari gerbang itu
pendaki harus berlok ke kanan dan mensyusuri ladang penduduk. Tak lama kemudian
pendaki akan memasuki pintu hutan dengan tanaman mayoritas Pohon Pinus. Jarak
menuju pos 1 (Pondok Gembirung) masih harus ditempuh sekitar 1,5 jam dari sini.
Pos 1 . pondok
Gemirung berada di ketinggian 1935 mdpl
Trek dari pos 1
menuju Pos 2 (Pondok Walang) lumayan cukup menanjak. Tapi dengan rimbunnya
pohon dan jarak yang tidak kurang dari 1 Kilometer, membuat jalur ini tidak
terlalu sulit untuk dilalui. Lahan cukup datar di kanan dan kiri jalur
pendakian untuk bisa mendirikian beberapa tenda.
Pos 2. Pondok Walang di ketinggian 2271
mdpl
Dari Pos 2 jalanan kembali menyempit
kanan-kiri banyak semak-semak. Ketika hujan jalan di trek ini akan
menjadi cukup licin. Pos III ini merupakan pos yang terluas, di pos ini bisa
mendirikan 10 tenda. Pos yang berjarak sekitar 1,5km dari pos sebelumnya ini
juga tidak tersedia sumber mata air. Waktu tempuh dari pos II dengan kecepatan
normal sekitar 1.5 jam.
Pos 3 . Pondok Cemara di ketinggian 2497
mdpl
Trek masih didominasi vegetasi hutan di kanan kiri. Di Pos
empat ini sangat jarang untuk camp. Tempat ini juga terkenal angker, Samaranthu
artinya adalah hantu tidak terlihat. Pos
Samarantu ini berada persis di samping kanan jalan setapak. pos ini berjarak
sekitar 1,5km dari pos sebelumnya dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 hingga 2
jam. Pos tersebut tidak lebih merupakan pos bayangan yang telah disalah
namakan. Pos Samarantu yang benar adalah yang ini.
Pos 4. Pondok Samaranthu berada diketinggian
2697 mdpl
Sekitar 15 menit dari Pos Samaranthu kita akan sampai di Pos
5 atau Sanghiang Rangkah. Di Pos 5 ini terdapat mata air bersih yang berupa
sungai kecil. Untuk mengambil air kita dapat melewati jalan menurun di sisi
kiri jalur. Di Pos 5 ini juga terdapat sebuah bangunan yang dapat kita gunakan
untuk bermalam. Di depan pos ini juga ada area yang datar dan bisa kita gunakan
untuk mendirikan tenda. Untuk sampai ke pos 5 dari basecamp diperlukan
waktu sekitar 4-5 jam.
Pos 5. Samyang Rangkah berada
diketinggian 2806 disini kita bisa mengambil air
Sumber Mata Air
Dari Pos 5 menuju Pos 6 atau Sanghiang Jampang
kita harus berjalan sekitar 30-45 menit. Jalur tidak lagi berupa hutan yang
lebat berupa semak-semak yang asri dengan Edelweiss di sekelilingnya . Sampai
di pos 6 kita terus berjalan sampai akhirnya tiba di Pos 7 atau Sanghiang
Kendil dengan waktu berjalan sekitar 30 menit dari Pos 6. Di Pos 7 ini ada
sebuah bangunan yang bisa kita gunakan untuk bermalam.
Pos 7. Samyang Kendil berada diketinggian 2990 mdpl
Dari Pos 7 menuju Plawangan kita akan melewati jalur yang lebih
berat lagi. Di jalur ini kita keluar dari hutan dan menuju lahan terbuka.
Plawangan merupakan pintu masuk menuju puncak Gunung Slamet. Dari tempat ini
pendaki akan dapat menikmati panorama alam yang membentang luas di arah timur.
Perjalanan selanjutnya akan menjadi lebih berat, pendaki akan
keluar dari hutan menuju batas vegetasi. Setelah berjalan sekitar 2 jam dari
pos tujuh maka pendakia akan sampai ke bibir kawah.
Selepas Plawangan
lintasan semakin menarik sekaligus menantang, selain pasir dan bebatuan
sedimentasi lahar yang mudah longsor pada sepanjang lintasan. Di kanan kiri
terdapat jurang dan tidak ada satu pohon pun yang dapat digunakan sebagai
pegangan. Di daerah ini sering terjadi badai gunung, oleh karena itu
pendaki disarankan untuk mendaki sewaktu pagi hari. Kebanyakan pendaki
meninggalkan barang-barang mereka di bawah untuk memperingan beban. Dari
Plawangan sampai di puncak dibutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Dari sini
pendaki dapat melihat puncak Slamet yang begitu besar dan hamparan kaldera yang
sangat luas dan menakjubkan yang biasa disebut Segoro Wedi.
Menuju Puncak
Menuju Puncak Bibir Kawah
Di Puncak Gunung Slamet kita akan menemukan sebuah in
memoriam yang bertuliskan Surono. Surono adalah seorang pendaki yang tewas di
puncak karena terjatuh dari jurang. Untuk menghormati kematiannya maka namanya
dijadikan sebagai nama puncak tertinggi Gunung Slamet sehingga pendaki sering
menyebutnya Puncak Surono.
Jika ditotal, waktu yang dibutuhkan untuk
sampai ke puncak Gunung Slamet adalah sekitar 8,5 jam. Berikut ini adalah
estimasi waktu yang dibutuhkan dari satu pos ke pos lain
·Base camp – Pos I Pondok Gembirung: 1 jam
·Pos I – Pos II Pondok Walang: 1,5 jam
·Pos II – Pos III Pondok Cemara: 1 jam
·Pos III – Pos IV Pondok Samaranthu: 1 jam
·Pos IV – Pos V Samyang Rangkah: 30 menit
·Pos V – Pos VI Samyang Jampang: 30 menit
·Pos VI – Pos VII Samyang Kendil: 30 menit
·Pos VII – Pos VIII – Puncak Slamet/Bibir Kawah: 2
jam
·Memutar puncak bibir kawah: 30 menit
Sekitar 15 menit meninggalkan pos IV yakni
Pondok Samaranthu kita akan menemukan sumber air yang berupa sungai kecil. Dari
sini kita bisa mengisi persediaan air apabila sudah habis. Setelah melewati
Pondok Samaranthu medan pendakian akan mulai terbuka. Kita akan sampai
pada padang rumput. Para pendaki biasanya akan mendirikan tenda di pos 5 serta
pos 7. Jika ingin summit attack subuh hari, kamu bisa mendirikan tenda di pos
7. Dari sini, butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke puncak Slamet
Tahukah Anda, Pantai Klayar Pacitan ada yang pernah kah ke sana, Pantai Klayar Pacitan menyimpan sejumlah keindahan alam yang mengagumkan. Anda dapat menemukan pesona dan keunikannya pada hamparan pasir yang putih, adanya karang raksasa laksana Sphinx, air mancur alami hingga setinggi 10 meter, serta bebatuan karang dengan bentuk yang unik dan suguhan seruling samudera.
Secara administratif, Pantai ini terletak di Pacitan, Jawa Timur dan berbatasan dengan Gk nih itu, Jawa Tengah. Pantai Klayar Pacitan terletak di Kecamatan Donorojo, tepatnya di Desa Kalak, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dari pusat kota Pacitan, Pantai Klayar dapat ditempuh dengan jarak perjalanan sejauh 40 km pada arah barat Pacitan, menghabiskan waktu perjalanan selama sekitar 1 jam.Pantai ini masih segaris dengan Pantai Teleng Ria yang sudah dikelola sebagai tempat wisata terlebih dahulu
Pantai Klayar adalah salah satu pantai di Jawa Timur yang menawan. Popularitasnya memang belum setenar Goa Gong di Pacitan atau Pantai Teleng Ria. Tetapi secara umum, pantai ini sudah dikenal di kalangan masyarakat Jawa Timur sebagai salah satu destinasi wisata pantai yang menarik.
Pesona panorama pantai klayar yang menawan ini adalah sebuah hal yang layak di masukkan dalam rencana perjalanan. Oh iya, Tetapi perlu diketahui bahwa akses menuju pantai ini terbilang kurang mudah. Jika mengunjungi Pantai Klayar Pacitan, maka pasti akan menjumpai sejumlah bagian jalan yang belum teraspal secara utuh serta beberapa bagiannya yang rusak.
Selain itu juga harus melewati jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun, sebuah hal yang menuntut untuk lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan. Tetapi setiba di pantai kita bakalan disuguhkan pemandangan pantai yang indah nan ajip.
* Seruling Samudra *
Rute Perjalanan ke Pantai Klayar Pacitan
Hingga saat ini, belum tersedia angkutan umum yang dapat mengantarkan ke Pantai Klayar Pacitan. Cara paling populer ke pantai tersebut adalah dengan membawa kendaraan pribadi, baik mobil atau sepeda motor. Beberapa wisatawan juga menggunakan jasa agensi perjalanan untuk mengantarkan rombongan menuju pantai Klayar ini. Perlu diketahui, dari Goa Gong Pacitan ke pantai Klayar hanyalah berjarak sejauh sekitar 12 km.
Jika dari Jogjakarta, maka rute paling recommended menuju pantai Klayar adalah mengambil jalan melalui Wonosari di Gunungkidul. Daerah yang akan dilalui adalah Pathuk – kota Wonosari – Pracimantoro – Giribelah – perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur – Punung – Pantai Klayar.
Jika dari Solo, maka arahkan kendaraan menuju Kecamatan Pracimantoro, lalu akan tiba di pertigaan Giribelah, berbeloklah ke kanan hingga tiba di perempatan Kalak. Dari situ, hanya perlu meneruskan perjalanan selama sekitar 1 jam hingga tiba di Pantai Klayar.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini....
Alamat Pantai Klayar: Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kab. Pacitan, Jawa Timur
Ohh iyaa, Seperti pada umumnya di tempat-tempat wisata yang masih wingit maupun faktor alam yang diindikasikan memiliki tempat berbahaya, di Pantai Klayar Pacitan juga terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar. Apa bila nekat, resikonya tanggung sendiri.
Pantai Klayar ini masuk zona pantai selatan yang dikenal memiliki gulungan ombak besar tidak beraturan dan sangat berbahaya. Maka, apa bila Anda berada di pantai wajib mematuhi rambu rambu yang sudah terpasang di sepanjang titik rawan pantai, baik dalam bentuk bendera merah maupun tulisan yang terpampang dilarang mandi dan sejenisnya.
Pantangan berikutnya, Anda dilarang keras memasuki area seruling samudera tanpa pengawalan dari penjaga. Karena Anda tidak pernah tahu lubang lubang mana yang bakal menyemburkan air hingga mengeluarkan suara seperti seruling. Air mancur atau lebih tepatnya semburan air laut di lubang batu karang ini terjadi karena dorongan gelombang berkekuatan berton ton yang sanggup melemparkan tubuh manusia hingga puluhan meter. Sekarang Anda sudah mengetahui kenapa tidak boleh masuk seruling samudera sendiri.?!. Masuk area ini pengunjung diwajibkan membayar sekitar Rp 5000/orang untuk hari biasa, murah ya.?. (Tawar aja , Rp 10.000, biar agak mahalan, hehe)
Demikian yang bisa dijelaskan dan disampaikan, semoga kalian bisa menikmati perjalanan dan indahnya alam, oh iya satu lagi jangan buang sampah sembarangan tetap jaga kebersihan, kalo bukan kita siapa lagi....
Asik guys, ketemu sodara ketemu mbah ketemu
sepupu ketemu pakde bude bulik ketemu cicit, mantan ada nggak yahh wkwkk….
(Lanjut ajalah)
Hai, guys. Udah dateng nih lebaran dan mumpung
di Wonogiri sempetin main main ahh kali aja ada yang bening bening *cobaaa
ituuu…
Pagi itu sebenarnya aku sudah diniatin sih dari
malam harinya, bangun pagi pagi tanpa mandi dan gosok gigi hahaha *jorok dikit
kaga papa lah
Bingung karena suntuk nggak ngapa ngapain. Tak
ajak aja sodara sepupu laki laki sebut aja namanya “Herma” dia jomblo anak UIN
Jogja. Calling dan liat teman-teman uda pada asik dengan tripnya masing-masing.
Statusnya pada “otewe” cuy. Lihat aja, depe bebe-em-nya aja pada di pantai ama
gunung, beberapa asik dengan air terjun. Sementara diriku??? Aiiiiih, melongo
di rumah. Haha.
Okelah, aku juga punya cara sendiri dalam
menikmati weekend ini kok. Oia, catat ya guys, sesekali kalian harus menikmati
salah satu fase indah dalam hidup ini (baca= jomblo), dengan jalan-jalan.
Siaaap? Ayok mulai perjalanannya guyz mumpung
di Wonogiri.
Dalam pikiran saat itu, ada satu tempat yang
akhir-akhir itu mengganggu pikiranku. Iya, aku pengeeeen pake banget kesana. Yaaa…, dari pada keinginan itu tumbuh menjadi
jerawat liar di wajahku, okelah, harus dituruti. Ambil kunci motor, pake
helm lanjut gaaaas dan bawa kamera kesayangan….
Tanpa membawa tas dan cuma membawa diri dan
kamera ditambah hape sudah cukup karna deket sih dari rumah sie mbah, kurang
lebih dua puluh menitanlah
Salah satu tempat yang menggodaku sejak lama
adalah Gantole Wonogiri. Gantole itu semacam bukit gitu, yang digunakan untuk
start lepas landas para penyuka paralayang. Tapi eh tapiii, di gantole tersebut
sekarang sudah jarang digunakan lagi. Entah karena apa. Yang pasti, sekarang
gantole tersebut dijadikan sebagai tempat wisata yang dikelola oleh warga
sekitar. (Pemikiran yang Bagus warga)
Siap gas. Yuhuuuuu
ketika masuk kota wonogiri, apalagi saat
sebelum memasuki kecamatan Wuryantoro, terlihat waduk gajah mungkur,
Tanya jalan ama orang yang di pinggir jalan dan
tukang parkir, akhirnya sampai juga di jalur ke arah waduk gajah mungkur.
Kenapa? Karena gantole ini terletak 2 km sebelum waduk gajah mungkur. Acuannya
adalah gapura ini nih… *lihat foto dibawah. Berada di kanan jalan yak. kanan
jalan 2 km sebelum waduk gajah mungkur
Masuk di gapura tersebut, langsung disambut
dengan jalan menanjak. Wuus…. tapi, jangan khawatir, aku yakin motor kalian
mampu kok. Aku aja pakai motor matic fine aja. Hehe.
Awalnya sih, jalannya halus untuk kelas jalan
pedesaan, tapi, ketika hampir sampai gantolenya, jalan makin menanjak dengan
kemiringan bisa sampai yaaa… sekitar 70 derajat plus bonus jalan aspal rusak.
Hehe. Jadi, pintar-pintar milih jalan yang halus aja. Tapi tenang jalanannya
halus mulus koq *tetep kalem dan safety guys
Yuhuuu, sampe juga di tempat parkir gantole
wonogiri.
Tapiiii…, kok… kok… kok…. *clingukan. Kok beda
ama yang ada di foto instagram? Padahal spot foto di atas batu itu yang aku
inginkan.
Daripada bingung, mending nanya aja ama tukang
parkir. Setelah aku lihatin fotonya, tukang parkir itu bilang, kalau tempat
yang aku maksud berada di gantole pertama, sementara yang disini adalah gantole
kedua. *wadduuu…. ^_^>. Tapi tak apalah.
Sayanglah udah ampe disini jika langsung putar
balik ke gantole pertama. Jadi, gantole kedua ini letaknya lebih tinggi
daripada gantole pertama. Setelah menaiki tangga, kamu akan bisa melihat
luaaaasnyah waduk gajah mungkur. Wuuuw, keren abis. Dulu saat ke waduk gajah
mungkur, malah terlihat biasa aja tempate. Tapiiii, kalau dilihat dari sini,
emejiiiiing guys. Di atas situ ada lapangan luas, ada tempat duduk, lalu
ada semacam spot lintasan lepas landas paralayang. Naaah, disitulah biasane
banyak orang berjejeran. Entah yang jomblo duduk sendirian, ato rame-rame ama
temene, atau berduaan mesra dengan pacarnya. Aseeeek. Haha
Karena aku sampe sana masih pagi banget, jadi
masih rada sepi, hanya ada beberapa orang, ada 1…2…3 *oiy mana pada kemana
coba.
gitu mungkin pasangan muda-mudi pacaran. Lalu
ada 2 cewek yang asik foto-foto. Naaah…. ehem…. uhuuuk….. *mendadak batuk.
Haha.
Datang sendirian nih, bingung kan mau foto
gimana. Hanya bisa duduk, lalu motoin sepatuku dengan background waduk gajah
mungkur, atau kalau nggak selfie yang hanya terlihat kepalaku masih dengan
background waduk gajah mungkur.
Kan pengen yak, bisa foto seluruh badan gitu,
akhirnya iseng aja deketin 2 cewek tadi.
“Mbak… mbak… minta tolong fotoin donk,” pintaku
pada mereka.
Ehem… ini bukan modus loh… haha.
Klik….klik…. jepreeet… *aseeek dapat foto full
body..
Abis itu, ngobrol-ngobrol bentar dengan 2 cewek
tadi, yang ternyata berasal dari wonogiri dan sukoharjo.(mayan lah dari rumah
mbah heheee)
ini foto full body dari gantole kedua. hasile
jepretan cewek cantik nih..
Puas di gantole kedua, namanya “Puncak Joglo”
dan ini baru dipasang, tahun kemarin 2015 belun ada masih kosong selesai
berfoto ria di gantole kedua yuk cuss saatnya turun ke gantole pertama. Yuuuk….
Turuuun aja terus, perhatikan kanan jalan, jika
uda ngelewatin SD, lalu ada belokanan ke kanan, dan ada portalnya, berarti anda
sudah sampai. Tinggal belok aja kesitu.
Aaaah…. akhirnya sampai juga.
Yaaah, bingung lagi. Lah, mana batu besarnya?
Kok setelah menaiki tangga, Cuma ada lintasan lepas landas paralayang, lalu ada
sebuah tempat kayak makam gitu. Hmmmm.. *mikir keras.
Asal jalan aja terus sampai pojokan, eh,
ternyata ada jalan kecil menurun menuju sebuah batu besar. Yap, sesuai dengan
apa yang aku inginkan. Hehe.
Sepiiii banget saat itu, padahal hari minggu.
Hanya saja, emang sih saat itu cuaca rada panas cerah gitu, jadi wajar aja
kalau saat itu sepi orang. Hanya ada beberapa orang pacaran, tapi hanya berada di
atas, nggak turun ke batu itu.
Turun pelan-pelan, jalanan tanah, aku langsung
naik di atas batu besar itu.
Subhanalaaaah…… waduk gajah mungkur terasa
begitu dekat, luasnya seperti dapat ku peluk. Jika kau di waduk gajah mungkur
airnya terlihat coklat, tapi kalau dari gantole situ, airnya terlihat berwarna
biru. Kereeen en emeejiiiiing guys. Sumpah!! Nggak rugi jauh-jauh ampe
sini.
*Foto lintasan lepas landas paralayang*
*Foto tahun 2015 pas belum ada papan nama*
*Foto 2016 saat sudah dipasang tulisan “Watu Cenik” *
ini beberapa foto yang diambil dari gantole
pertama
di atas batu itulah yang menjadi daya
tarik untuk menjadi spot hunting foto di gantole wonogiri
Okelaaaah…. puas nggak puas. Tapi, suatu saat
aku akan kembali kesini lagi. *kan belum keturutan pose foto yang diinginkan.
Hehe.
gimana? ajiiiib kan? gantole + waduk gajah
mungkur = jodoh.(nggak taulah kemana dia) mantan (masa lalu jangan dikenang)
heheee
iya!!! jodoh yang memperkaya keindahan alam
indonesia.
Sudah ya sudaaah, pukul 08.30 aku balik ke
parkiran. Cuus pulang lanjut kondangan.
Baliknya sih pelan-pelan sambil menikmati
pemandangan sepanjang perjalanan. … Jangan lupa mampir juga ke objek wisata
Gajah Mungkur dan rumah piring jaraknya dekat dari tempat gantole..
Berikut biaya yang aku habiskan borii
backpacking ini.
Tiket parkir 2 gantole
: 4.000
Tuuuuh kan, Cuma dengan Rp 4.000 braaaay, murah
abis. Sebanding dengan apa yang bakal kau peroleh. Lebih malah. Serius.
Jadiiiii…. kapan kalian Gantole Wonogiri? Ah,
andai yang aku lihat juga kalian lihat. Kalian bakal langsung gaaaas ke tempat
ini. hehe.
Udahan yaa….
Sampai jumpa dengan destinasi menarik
perjalananku selanjutnya.
Bang Borii akan kemana lagi? Tunggu trip
selanjutnya.