Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu


Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di daerah Tawangmangu dan Cemorosewu. Gunung Lawu adalah gunung api yang mati atau istirahat. Tercatat gunung ini pernah meletus pada tahun 1885. Gunung Lawu banyak diminati oleh para pendaki karena pemandangan yang eksotis dan juga banyak memiliki spot-spot bagus seperti sumber air, kawah, sabana, bukit, kabut, dan satu yang paling menarik yakni adanya rumah warga alias pemukiman warga di puncaknya. Dan pemukiman tersebut diklaim sebagai pemukiman tertinggi di Jawa.

Selain karena keindahannya, Gunung lawu banyak di singgahi oleh para peziarah yang ingin berjiarah ke petilasan Prabu Bhrawijaya, dan jangan heran jika kalian ingin mendaki kesana banyak dupa ataupun tempat untuk berdoa.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak yakni puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Puncak Hargo Dumilah yang tertinggi yakni pada ketinggian 3.265 mdpl. Diketiga puncak ini menyimpan misteri dan menjadi tempat di mitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.

Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.

Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar si pelaku diyakini bakal bernasib naas.

Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani. Sehingga gunung lawu di identikan dengan gunung yang penuh misteri dan angker. jadi pesan Mbah jaga sikap dan perkataan, jika ingin mendaki kesana ya dan saling mengingatkan bagi teman seperjalanan


Pendakian

Sebelum memulai pendakian sebaiknya kita mesti mengetahui informasi medan untuk pendakian sehingga kita bisa mengatur strategi perjalanan agar kita bisa nyaman, aman dan tetap solid dengan kelompok. 

nihhh saya kasih peta jalur pendakian gunung lawu nya


BaseCamp via Jalur Cemoro Sewu



Persiapan terakhir sebelum berangkat adalah cek perlengkapan mendaki dan cek juga kondisi kesehatan.saya ingatkan kembali sebelum memulai pendakian sebaiknnya lakuakn doa dengan kelompoknya untuk diberikan kesalamatan selama pendakian, selalu jaga kekompakan tim.

Basecamp - Pos 1 Wes-Wesan 2163 mdpl (1 - 1,5 jam)
Perjalanan menu pos 1 tidak lah begitu menanjak, perjalanan masih enak dan masih santai dengan jalan yang sudah rapi karena sudah di tata dengan batu - batu. di perjalanan ini kita melewati pohon - pohon cemara yang rindang kadang ditemenin sama suara - suara burung yang merdu. di perjalanan menuju pos 1 ini kita akan menjumpai beberapa pos salah satunya milik perhutani dan pos Sendang Panguripan disinilah terdapat mata air. setalah melewati pos Sendang Panguripan  sekitar 30 menit lagi akan sampai Pos 1. Di Pos 1 ini terdapat warung jadi bisa istirahat sambil ngemil - ngemil makan gorengan atau teh anget, tapi terkadang warung tersebut tutup.

Pos 1 - Pos 2 Watu Gedeg (2 - 2,5 jam)
Dari pos 1 ke pos 2 ini trek yang akan kita lalui akan mulai terjal dengan trek tangga berbatu yang sudah di tata rapih dan merupakan trek terpanjang dari semua trek yang ada jadi siapkan mental dan fisik dari pos 1 yah.  Namun jika ingin sedikit cepat bisa memotong jalur tapi jalan nya agak curam sekali, sudah ada jalurnya ko tinggal ngikutin aja. Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”...Tapi awas ya jangan suka di coret - coret batu nya. di perjalanan menuju pos 2 ini kita bisa melihat hasil sisa kebakaran tahun 2015 kemarin, seprti hutan mati dengan batu - batu besar. Tapi di situlah keindahan nya, benar - benar pemandangan yang langka dari gunung - gunung lainnya.


Pos 2 - Pos 3 Watu Gede (1 jam - 1,5 jam)
Dari pos 2 ke Pos 3 perjalanan masih sama seperti trek sebelumnya, berbatuan dan masih menanjak, jika sampai sini sudah sore maka biasanya kabut mulai menyelimuti trek ini, hati - hati karena jalan sudah rada terjal dan menanjak.

Pos 3 - Pos 4 (1,5 jam - 2 jam) 
Trek pada jalur ini sudah sangat curam dan menanjak sekali, jalan nya zigzag menanjak tetapi jangan khawatir sudah ada pegangan tangan naamun sudah banyak yang rusak. di trek ini pula pohon - pohon sudah banyak dan rapat. Di pertengahan pada jalur ini saya sarankan nih jangan lupa foto -  foto nya buat yang suka narsis, tapi fotonya jangan yang mainstream, karena kalo cuaca lagi bagus pemandangan nya sangat bagus ko. Selain itu di Pos 4 juga rekomended buat bernasis ria, kita dapat langsung melihat kota dan telaga dari sudut ini. di Pos 4 ini bisa mendirikan tenda tapi hanya muat 1 - 2 tenda saja, tapi saya sarankan sih mending di Pos 5 aja sekalian karena jaraknya yang tidak jauh sekitar 30 menit, kita juga bisa menginap di warung.



Pos 4 - Pos 5  Jolotundo (30 menit)
Setelah berfoto - foto narsis dan melihat pemandangan di sekitar pos 4, perjalanan selanjutnya lebih mudah, hanya 30 menit perjalanan ke pos 5. Di pos 5 kita  bisa mendirikan tenda atau pun numpang menginap di warung, kalo ga mau ribet buka tenda saya saranin sih mending numpang menginap di warung aja, kita bisa pesan makanan dan teh hangat. Pos 5 terdapat 3 warung makan yang bisa menampung kurang lebih 20 orang per warung. jika pun mau membuka tenda bisa menampung sekitaran 10 tenda atau lebih.  Di warung tersebut ada nasi pecel,  mie rebus dan gorengan harganya pun relatif murah ko, jadi ga bawa bekal pun sudah aman lah.

jika belum terlalu gelap kita bisa melanjutkan perjalanan ke warung Mbok Yem, warung legendaris di Gunung Lawu. Warung Mbok yem persis di bawah puncak lawu. dari pos 5 ke warung Mbok Yem kurang lebih sekitar 30 menit. Sebelum sampai ke warung Mbok Yem kita akan melewati sendang drajat yaitu sebuah  mata air seperti sumur.

Pos 5 - Sendang Drajat (15 menit)
Jika tidak terlalu malam setelah Pos 5 kita bisa melanjutkan perjalanan ke Sendang Drajat yaitu sebuah sumber mata air seperti sumur, di Sendang Drajat ini pula terdapat sebuah pemujaan yang dulu dipakai untuk ritual Raja dan sampai saat ini masih dipakai untuk sebuah ritual - ritual. Di Sendang Drajat terdapat warung juga kita pun bisa menginap di warung tersebut atau jika masih ingin melanjutkan perjalanan untuk lebih dekat ke arah puncak kita bisa menginap di Warung Mbok Yem yang jaraknya 15 menit perjalanan dari Sendang drajat.



Sendang Drajat - Puncak Hargo Dumilah (30 - 45 menit)
Banyak pilihan untuk menginap dan membuka tenda, selain menginap di Pos 5, Sendang Drajat atau Mbok Yem. itu tergantung dari kondisi di lapangan dan cuaca, apalagi kalo hari libur panjang dipastikan banyak pendaki yang menginap di warung, kita harus pintar - pintar atur strategi, lebih dekat ke puncak lebih bagus dikarenakan akan menghemat waktu dan tenaga untuk keesokan harinya. 

Setalah melanjutkan perjalanan dari Sendang Drajat kita akan berjalan sekitar 15 menit menuju Warung Legendaris Mbok Yem warung tertinggi di pulau jawa, disini pemberhentian terakhir untuk menuju Puncak jika membawa barang banyak kita bisa  menaruh atau mentipkan barang - barang bawaan di warung ini, Mbok Yem nya baik ko. Dari warung  Mbok Yem  kita dilanjutkan perjalanan menuju puncak, dan langsung menanjak perjalanan nya, sekitar 30 menit waktu yang ditempuh. lalu setelah itu Taraaaaa........., harga yang didapat sebanding dengan usaha yang ditempuh dalam perjalanan. Pemandangan dari atas sini sangat bagus dan indah pokoknya terbayar semua capek dan pegel nya tapi kalo lagi kabut sihh percuma yah yang ada cuma putih semua hahahaha,,,,

Untuk menuju Hargo Dalem sangat deket ko dari warung Mbok Yem sekitar 100 meter dari warung, jadi kita bisa kesana setelah dari puncak.

Warung Mbok Yem

Puncak Gunung Lawu (Hargo Dumilah)

Melipir kekiri dari Puncak Hargo Dumilah

Berikut cerita pendakian dari berangkat sampai terakhir bisa dilihat di bawah video ini:



Sekiranya segitu saja yang bisa saya ceritakan dari trip ini, Sampai ketemu lagi di cerita petualanganku yang lain.....!!!

Jangan lupa juga baca artikel mendaki Gunung Slamet via Bambangan


No comments