Gunung Semeru Mengajarkan Bahwa Naik Gunung Bukan Sekedar Untuk Gagah-Gagahan

oro oro ombo
Semenjak munculnya film 5 cm, gunung tertinggi ketiga di Indonesia ini semakin populer dan menjadi destinasi utama terlebih bagi para pendaki. Bukan hanya pendaki, banyak pula orang-orang yang tidak memiliki skill dan fisik yang memadai turut menyemarakkan kepopuleran Gunung Semeru ini. Bersamaan dengan fenomena inilah berita duka dan korban semakin banyak pula berjatuhan di Gunung-Gunung Indonesia, khususnya di Semeru. Mulai dari pendaki swiss yang hilang hingga korban terbaru asal Depok yang meninggal karena kondisi badan tidak sehat saat mendaki.
Ranukumbolo
Tidak hanya Gunung Semeru, semua gunung memiliki resiko yang sama. Sudah ada banyak pendaki yang harus meninggal karena melipir dari jalur resmi dan kemudian hilang, kondisi badan tak sehat yang memaksakan, hipotermia, atau juga cuaca buruk yang tak pernah disangka sebelumnya. Hal -hal tersebut akan sangat memudahkan malaikat pencabut nyawa dalam pekerjaanya. Satu hal lagi yang harus kamu tahu, sukses-tidaknya pendakian tidak ditentukan dari apakah si pendaki bisa berhasil mencapai puncak atau tidak. Lebih dari itu, gelar sukses baru sah disematkan jika si pendaki sampai rumahnya dengan selamat jiwa-raga tanpa meninggalkan hal buruk di Gunung seperti vandalisme ataupun sampah.
Perlu diingat, gunung yang memiliki puncak berketinggian 3.676 meter bukanlah sebuah taman bermain yang bisa kamu kunjungi tanpa persiapan yang matang. Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini memang sedang hits di kalangan para traveler, namun semua itu tidak dibarengi dengan persiapan dan perhatian yang matang. Usahakan melakukan pendakian melalui jalur yang resmi dan tidak menjadi pendaki ilegal, sehingga tidak menyulitkan tim SAR atau pengelola jika terjadi kecelakaan terhadap rombonganmu, karena secara otomatis para pengelola tidak akan bertanggung jawab sama sekali dengan hidupmu di Gunung selama berhari-hari!
Untuk mendaki sebuah gunung kamu harus mempersiapkan dengan baik fisik, mental, skill, logistik, equipment, pemandu, izin orangtua dan masih banyak lagi. Terlebih untuk mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.  Jangan hanya karena gengsi, kamu menyepelekan persipanmu yang belum matang. Mendaki gunung bukanlah sekedar gaya-gayaan untuk menaklukkan sebuah puncak, bukan juga untuk mencari spot terbaik untuk berfoto dengan latar keindahan puncak. Lebih dari itu, mendaki gunung lebih kepada seberapa kuat kamu melawan diri sendiri terhadap ego yang lebih tinggi dari pada sebuah puncak gunung. Gunung bisa saja menjadi musuhmu ketika kamu sedang lengah.
Coba tanya hatimu dulu, sejatinya kamu pergi mendaki untuk apa? Kalau tujuanmu mulia, tentu semesta akan memudahkan perjalananmu. Maka, akan amat keliru jika kalian berpikir untuk sampai ke puncak gunung hanya untuk pamer keindahan atau unjuk kegagahan diri. Begitu banyak hal yang harus kamu pertimbangkan dan persiapkan sebelum berangkat mendaki. Karena ini bukan hanya tentang ke-egoisan dirimu sendiri.
Semoga segala peristiwa cukup bisa menjadi sebuah teguran daan pelajaran tersendiri. Semoga tidak ada lagi korban dan kabut duka menyelimuti Gunung Semeru dan gunung-gunung lainnya. Karena sejatinya, gunung diciptakan untuk membuat kita merunduk dan merendahkan hati.

No comments