saya jawab "TIDAK!" bukan berarti saya menolak kesederhanaan tetapi seseorang yang benar benar menghargai kebahagiaan tidak akan sembunyi dibalik kata sederhana. Blog is freedom of speech, setidaknya bagi saya jadi tidak ada alasan untuk mengatakan saya salah bukan?
Sebuah pertanyaan kenapa saya menolak kata sederhana untuk ukuran bahagia. karena bahagia itu rumit dan mahal. karena dengan kata rumit dan mahal tersebut kita lebih menghargai apa itu kata bahagia dalam kaedah yang semestinya, ya karena kebahagiaan yang sesungguhnya adalah suatu proses dimana bukan hanya aku yang bahagia tetapi juga kamu.
Terkadang saya melihat seseorang berbicara "bahagia itu sederhana, asal dengan kamu saja itu sudah cukup", GOMBAL, OMONG KOSONG! karena bahagia itu memikirkan orang lain juga, apakah hanya dengan "saya" saja tanpa embel apapun sudah termasuk kebahagiaan yang sederhana? bisa jadi dengan hanya "saya" saja proses dimana kata bahagia bisa berubah menjadi kesedihan karena kembali pada kata saya tanpa embel lainnya, cobalah berpikir bagaimana perasaan seorang ibu yang ingin melihat anaknya bahagia lebih dari sebuah kata sederhana.
Bahagia itu bukan sebuah kesederhanaan, ketika memahami apa itu bahagia, sesuatu yang mahal didapat yang terkadang orang lain tidak pernah mendapatkannya, berpikirlah logis ketika melihat seorang pemulung dengan uang yang kurang untuk menghidupi keluarganya bahkan menyekolahkan anaknya itu termasuk bahagia? contoh sederhana ketika anda yang mempunyai uang lebih dari dia, dan akhirnya berpikir sederhana menjadi dia untuk bersama seseorang yang anda anggap sebuah kebahagiaan. Cermati kata saya tadi, karena saya adalah seseorang yang tidak ingin mengikuti arus sebuah kata yang sebetulnya rancu, ya sederhana bukan lagi sebuah kalimat untuk menyenangkan diri sendiri tetapi juga menyenangkan orang disekitar, karena bahagia itu bukan sekedar sederhana.
No comments